Gambaran Umum OPD
478xKedudukan
- Kelurahan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Mantri Pamong Praja.
- Kelurahan dipimpin oleh Lurah.
Tugas dan Fungsi
Tugas :
Kelurahan mempunyai tugas membantu Kemantren dalam mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban umum, pelayanan, informasi dan pengaduan, perekonomian, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat pada tingkat Kelurahan.
Fungsi :
Kelurahan mempunyai fungsi membantu Kemantren dalam melaksanakan:
- penyelenggaraan perencanaan pemerintahan, ketenteraman, ketertiban umum, pelayanan, informasi, pengaduan, perekonomian, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat pada tingkat Kelurahan;
- penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, ketenteraman, dan ketertiban umum pada tingkat Kelurahan;
- penyelenggaraan kegiatan perekonomian dan pembangunan pada tingkat Kelurahan;
- penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat pada tingkat Kelurahan;
- penyelenggaraan pembinaan teknis kelembagaan pemberdayaan masyarakat pada tingkat Kelurahan;
- pengoordinasian upaya ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat;
- pengoordinasian dan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah/unit kerja di tingkat Kelurahan;
- pengoordinasian pelaksanaan pelayanan perizinan dan nonperizinan sesuai dengan kewenangan Kelurahan;
- pelaksanaan sebagian kewenangan Mantri Pamong Praja yang dilimpahkan kepada Lurah;
- pengoordinasian pelaksanaan sebagian urusan keistimewaan di tingkat Kelurahan;
- pengoordinasian pelaksanaan kegiatan kesekretariatan Kelurahan;
- pembinaan dan pengoordinasian penyelenggaraan tugas dan fungsi kelompok jabatan fungsional pada Kelurahan;
- pengoordinasian penyelenggaraan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Kelurahan;
- pengoordinasian pelaksanaan reformasi birokrasi, sistem pengendalian internal pemerintah, zona integritas, ketatalaksanaan, dan budaya pemerintahan Kelurahan;
- pengoordinasian pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan pada Kelurahan;
- pengoordinasian pelaksanaan pemantauan, pengendalian, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Kelurahan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
PETA CITRA WILAYAH KELURAHAN PRINGGOKUSUMAN KEMANTREN GEDONGTENGEN
I BATAS WILAYAH
Kota Yogyakarta berkedudukan sebagai ibukota Propinsi DIY dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping 4 daerah tingkat II lainnya yang berstatus Kabupaten
Kota Yogyakarta terletak ditengah-tengah Propinsi DIY, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut
Sebelah utara : Kabupaten Sleman
Sebelah timur : Kabupaten Bantul & Sleman
Sebelah selatan : Kabupaten Bantul
Sebelah barat : Kabupaten Bantul & Sleman
Wilayah Kota Yogyakarta terbentang antara 110o 24I 19II sampai 110o 28I 53II Bujur Timur dan 7o 15I 24II sampai 7o 49I 26II Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 114 m diatas permukaan laut
II KEADAAN ALAM
Secara garis besar Kota Yogyakarta merupakan dataran rendah dimana dari barat ke timur relatif datar dan dari utara ke selatan memiliki kemiringan ± 1 derajat, serta terdapat 3 (tiga) sungai yang melintas Kota Yogyakarta, yaitu :
Sebelah timur adalah Sungai Gajah Wong
Bagian tengah adalah Sungai Code
Sebelah barat adalah Sungai Winongo
III LUAS WILAYAH
Kota Yogyakarta memiliki luas wilayah tersempit dibandingkan dengan daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 Km² yang berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY
Dengan luas 3.250 hektar tersebut terbagi menjadi 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 617 RW, dan 2.531 RT, serta dihuni oleh 428.282 jiwa (sumber data dari SIAK per tanggal 28 Februari 2013) dengan kepadatan rata-rata 13.177 jiwa/Km²
IV TIPE TANAH
Kondisi tanah Kota Yogyakarta cukup subur dan memungkinkan ditanami berbagai tanaman pertanian maupun perdagangan, disebabkan oleh letaknya yang berada didataran lereng gunung Merapi (fluvia vulcanic foot plain) yang garis besarnya mengandung tanah regosol atau tanah vulkanis muda Sejalan dengan perkembangan Perkotaan dan Pemukiman yang pesat, lahan pertanian Kota setiap tahun mengalami penyusutan. Data tahun 1999 menunjukkan penyusutan 7,8% dari luas area Kota Yogyakarta (3.249,75) karena beralih fungsi, (lahan pekarangan)
V IKLIM
Tipe iklim "AM dan AW", curah hujan rata-rata 2.012 mm/thn dengan 119 hari hujan, suhu rata-rata 27,2°C dan kelembaban rata-rata 24,7%. Angin pada umumnya bertiup angin muson dan pada musim hujan bertiup angin barat daya dengan arah 220° bersifat basah dan mendatangkan hujan, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah ± 90° - 140° dengan rata-rata kecepatan 5-16 knot/jam
VI DEMOGRAFI
Pertambahan penduduk Kota dari tahun ke tahun cukup tinggi, pada akhir tahun 1999 jumlah penduduk Kota 490.433 jiwa dan sampai pada akhir Juni 2000 tercatat penduduk Kota Yogyakarta sebanyak 493.903 jiwa dengan tingkat kepadatan rata-rata 15.197/km². Angka harapan hidup penduduk Kota Yogyakarta menurut jenis kelamin, laki-laki usia 72,25 tahun dan perempuan usia 76,31 tahun.
Nama Kelurahan : PRINGGOKUSUMAN
Tahun Pembentukan : 1981
Dasar Hukum Pembentukkan : Perda Prov. DIY No. 6 Tahun 1981 tentang Pembentukan, Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan di Propinsi DIY
Kecamatan : Gedongtengen
Luas Wilayah : 0,46 Km2
Batas Wilayah
- Sebelah Utara : Kel. Bumijo Kec. Jetis
- Sebelah Selatan : Kel. Ngampilan Kec. Ngampilan
- Sebelah Barat : Sungai Winongo, Kel. Tegalrejo Kec. Tegalrejo, Kel. Pakuncen Kec. Wirobrajan
- Sebelah Timut : Kel. Sosromenduran Kec. Gedongtengen
Jumlah Penduduk : 12.046 Jiwa, 4.189 KK
- Laki-laki : 5.916 jiwa
- Perempuan : 6.130 Jiwa
Jumlah Penduduk Miskin : 562 KK
Kelurahan Pringgokusuman mempunyai motto: “BERSAHAJA”
mewujudkan masyarakat yang BERSIH, SEHAT, AMAN, HUMANIS DAN SEJAHTERA
kelurahan Pringgokusuman terdiri dari 22 RW dan 84 RT yang menjadi 7 kampung yaitu :
- Kampung Jlagran RW 01, 02, 03
- Kampung Pringgokusuman RW 04, 05, 06, 07, 08, 09
- Kampung Gandekan RW 10
- Kampung Kemetiran Lor RW 13, 15
- Kampung Kemetiran Kidul RW 16, 17, 18
- Kampung Sutodirjan RW 19, 20, 21
- Kampung Notoyudan RW 22, 23, 24, 25