Restorasi Sosial

Dalam rangka menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur jati diri/kepribadian bangsa yang terdiri dari solidaritas sosial, kesetiakawanan sosial, jiwa gotong royong, kebhinekaan dan toleransi antar sesama. Pemda DIY melalui Dinas Sosial DIY bersama dengan Kelurahan Pringgokusuman, menyelenggarakan Sarasehan Penguatan Restorasi Sosial Gerbang Prajadengan tema Mewujudkan Geerasi Modern yang Njawani.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 8 Desember 2020, bertempat di Joglo Honggowongso RW 17 Kemetiran Kidul, dengan sasaran peserta adalah PSKS (potensi sumber kesejahteraan sosial) dan tokoh masyarakat.

Gerbangpraja adalah singkatan dari Gerakan Bangga Penggunaan Aksara Jawa, gerakan ini bukan berhenti pada bangga dan memahami penggunaan aksara jawa tetapi lebih pada menggugah rasa untuk melestarikan, mengembalikan budaya Jawa yang adiluhung. Dimana dengan Gerbangpraja, diharapkan dapat nggugah rasa sithik edhing lumantar aksara, mbangun generasi modern ingkang njawani. Ada banyak hal penting ketika belajar aksara jawa, yang tanpa disadari akan membentuk karakter pada diri kita, yaitu :

  1. Menjadi seorang pendengar yang baik dan selalu berhati-hati, karena dalam penulisan kalimat dalam aksara jawa tidak bisa langsung ditulis tetapi harus didengarkan kalimat utuhnya baru bisa dituliskan.
  2. Menjadi orang yang bijak dalam bersikap, dalam tata tulis aksara jawa berlaku scriptio continua (tulisan yang bersambung) dalam satu kalimat lengkap tidak ada spasi antar kata, artinya kita tidak boleh melihat suatu masalah sepotong-sepotong.
  3. Menjadi orang yang sangat menghormati leluhur, karena dalam tata tulis aksara jawa, aksara yang mati itu bentuknya tetap, justru aksara hidup sesudahnya yang harus berubah bentuk/posisinya untuk menghoirmati aksara sebelumnya yang mati.

Kegiatan ini menjadi sarana untuk mensosialisasikan kembali penggunaan aksara jawa dan nilai-nilai budaya jawa di lingkungan masyarakat, agar nantinya pada generasi mendatang aksara dan budaya jawa tetap menjadi warisan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat di Yogyakarta. Nilai-nilai luhur budaya jawa tetap menjadi jati diri masyarakat dan generasi muda di masa yang akan datang.

 

*aksara = huruf