Monev Bank Sampah

Pada hari Selasa 17 November 2020, di Aula Kantor Kelurahan dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Bank Sampah, yang didampingi oleh BLH Kota Yogyakarta, JPSM Kota Yogyakarta, Faskel Bank Sampah Kelurahan dan Kelurahan. Sedangkan sebagai peserta adalah pengurus dan pengelola Bank Sampah se Kelurahan Pringgokusuman, Pokja 3 PKK Kelurahan dan Ketua Paguyuban Bank Sampah Pringgo asri.

Bank Sampah aktif yang ada di kelurahan Pringgokusuman adalah  BS Winongo 5 RW 01, BS Bersinar RW 2, BS Ngudi Laras RT 11-12 RW 3, BS Berhati Mekar RW 6, BS Gema Suling RW 16, BS Mandiri Mulya RW 20, BS Desa Batu Emas RW 22, BS Sawo 89 RW 25, BS Sawo 90 RW 25, BS Sawo 91 RW 25 dan BS Sawo 92 RW 25.

Dalam Acara Monev kali ini selain dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Bank Sampah khususnya selama masa pandemi juga diiisi dengan pelatihan Pembuatan Eco Enzym dengan narasumber dari JPSM Kota Yogyakarta.

Eco Enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Gagasan proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya kita buang ke dalam tong sampah sebagai pembersih organik.

Jadi eco enzyme adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat. Eco Enzyme bisa menjadi cairan multiguna dan aplikasinya meliputi rumah tangga, pertanian dan juga peternakan. Pada dasarnya, eco enzyme mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna menggunakan sampah buah atau sayuran. Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat. Cairan ini bisa menjadi pembersih rumah, maupun sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif.

Di bawah ini adalah alasan lain kenapa kita perlu mempertimbangkan untuk membuat eco enzyme:

Hemat: Mengubah sampah dapur menjadi pembersih rumah tangga alami DIY.

Mengurangi polusi: Gas metana yang dikeluarkan dari sampah yang dibuang dapat memerangkap 21x lebih banyak panas daripada CO2, memperburuk pemanasan global.

Air purify: Membersihkan udara dari racun, polusi dan menghilangkan bau

Banyak manfaatnya: Pembersih rumah tangga, insektisida, antiseptik, perawatan tubuh, pupuk dll

Diharapkan dengan pelatihan ini pengurus dan pengelola Bank Sampah dapat membuatnya dan menggunakan untuk mengolah sampah dapur untuk hal yang lebih bermanfaat dan berguna untuk kebersihan lingkungan. Serta ini sebagai salah satu upaya untuk pengurangan sampah khususnya sampah rumah tangga.

 

#Pringgokusuman_Bersahaja